Minggu, 02 September 2012

Resensi Buku Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa Bumi


Judul: Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa Bumi (Buku Saku)
Penyusun: Siska Widyawati dan Zaenal Muttaqin
Penerbit: Paramartha
Cetakan I: Agustus 2010 M. / Syaban 1431 H
Tebal: 48 Halaman
Bahasa: Indonesia







Indonesia adalah satu-satunya negara yang terletak di pertemuan tiga lempeng utama bumi yaitu lempeng Pasifik, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Eurasia. Letak geografis yang unik inilah yang membuat tanah Indonesia sangat subur, kaya akan keanekaragaman hayati dan sumber mineral. Namun di sisi lain, Indonesia juga memiliki gunung berapi terbanyak dan potensi gempa yang besar di dunia.

Anugerah besar yang Tuhan berikan untuk Indonesia ini bisa berubah seketika menjadi bencana manakala penduduknya tidak hidup selaras dengan alam. Gempa bumi sebenarnya merupakan gejala yang alami terjadi. Bumi selalu mencari keseimbangan baru, dan itu adalah sunnatullah perubahan. Sayangnya, perubahan-perubahan ini tidak lagi diperhatikan oleh kita. Kita kini tidak bijaksana lagi membaca tanda-tanda alam. Padahal, nenek moyang bangsa kita dulu membangun negeri ini dengan memperhitungkan karakter tanah Indonesia yang dinamis dan terus berubah.

Gempa bumi dan letusan berapi saat ini menjadi momok yang menakutkan bagi penduduk Indonesia karena banyak menimbulkan korban jiwa. Mengapa bisa banyak jatuh korban jiwa? Selain faktor alam dan ketetapan Tuhan tentunya, faktor kelalaian manusia justru memiliki pengaruh yang sangat besar. Struktur bangunan yang buruk dan ketidak-siapsiagaan manusia menjadi faktor utama jatuhnya korban. Ketika bencana terjadi, kita bingung hendak pergi ke mana, apa saja yang harus dipersiapkan, bagaimana perlakuan pertama saat bencana, dsb.

Di negara lain, Jepang misalnya, sejak lama mereka sudah memasukkan pelatihan kebencanaan sebagai bagian dari kurikulum sekolah. Mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga pendidikan tinggi, mereka dilatih untuk siap siaga terhadap bencana gempa. Dengan kesiapan itu, penduduknya tetap bisa mengontrol diri ketika terjadi bencana sehingga akan memudahkan proses-proses persiapan sebelum, saat dan setelah bencana. Sementara di Indonesia, hal itu masih minim kita temui. Sejak peristiwa gempa dan tsunami di Aceh tahun 2004, seharusnya kita sadar bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana alam merupakan keharusan bagi setiap orang yang hidup di negeri Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate